Monday, 15 June 2020

Teman Ngobrol di Peron

Dia ingat waktu itu ada pemuda yang duduk di sampingnya di bangku panjang di peron. Pemuda itu sibuk dengan hapenya, menyapaku lalu duduk, matanya terus menatap layar Hape nya. Tapi Tak lama, wajah pemuda itu langsung cerah ceria.

“akhirnya selesai”. Rupanya dia sedang mengerjakan sesuatu di HP nya. pekerjaan yang tak mungkin ditinggalkan, walau hanya sekejap. Takutnya kehilangan ide.

Aku maklum tingkah laku macam begini, seperti perilakuku bertahun silam. Kalau mengerjakan sesuatu harus sampai tuntas, saking focus tidak melihat kanan kiri depan belakang. menyalin catatan dan menyelesaikan beberapa tugas proyek.

Aku menatap ke pemuda itu, lalu memandang ke orang lalu lalang. Kembali menatap anak muda itu, lalu sama sama menatap. Aku lebih dahulu menyapa

“kuliah apa?”

"Lagi bikin proyek jembatan”

"jurusan teknik?

Nggak saya dari ilmu Musik. Sedang mengukur kekuatan jembatan dari frekuensi resonansi getaran biola.

Hah! Jembatan apa dan di mana?

"Jembatan Besi Pak" seolah meyakinkan bahwa jembatan yang dimaksud bukan titian bambu.

"Di Garut selatan, arah Pameungpeuk”

" Kalau dekat, pengen saya liat ke sana." masih tak yakin pernyataan pemuda itu

"selamat bekerja. " menutup pembicaraan dengan memakai jaket karena angin di stasiun berangsur kencang.

No comments:

Post a Comment