Artis Sinetron
Gara gara liat shooting sinetron di kampung sebelah, jadi gaul dengan kru bagian lampu, generator, kabel, ijin ijin, dll. Mereka itu adalah pengamat yang baik, pengamat para pemain utama pembantu cadangan atau apalah istilahnya. Saya agak tau soal gayanya artis dari Mereka. Salah satunya cerita di bawah ini.
Walau sudah jadi artis sinetron terkenal, dia pengen juga jadi penyanyi. Merasa punya bakat akting skaligus suaranya yang menurut temen temen sekelilingnya lumayan oke. Apalagi temen temennya bilang, mumpung masih ngetop jadi artis, pasti studio rekaman mau kalau artis sinetron rekaman. Banyak kok artis sinetron yang jadi penyanyi, malahan lebih ngetop jadi penyanyi daripada artis.
Pikiran khayalan jadi satu. Artis sinetron, terus katanya mau jadi pemain utama layar lebar dipasangkan dengan aktor ganteng terkenal yang jadi idolanya. Mengkhayal saja sudah bikin jantung dag dig dug. Sekarang ada yang usul supaya masuk dapur rekaman, lengkap artis sinetron-layar lebar dengan suara emas.
Mimpinya mendukung semangatnya mencapai keinginan merangkul tiga cita cita sekaligus. Kenapa tidak. Tidak ada yang tidak mungkin di dunia ini. Dia teringat kata kata motivator sewaktu outbound bersama semua artis kru, teknisi proyek paket simetron awal mulainya untuk team building.
Tapi siapa yang bisa urus supaya dia masuk dapur rekaman. "mas Chacha mau jadi penyanyi ya" suatu sore di teras rumah pemberian pacarnya. "lho bukannya sekarang sudah jadi artis sinetron"
Iya sih, tapi mau juga jadi penyanyi, kata temen temen sih lumayan suaranya, kan sayang kalo nggak rekaman"
"Apa nggak capek? Harus akting seharian sampai malam, trus harus rekaman suara? "
"Yang penting niat kuat, mas setuju" lainnya gampang deh."
"Boleh ya mas. Skalian siapa yang punya kenalan studio rekaman?" rengek si artis sinetron yang nama sayangnya Chacha.
Ya udah, nanti mas suruh si ijal kontak temennya ya punya studio rekaman. Kata pacar si artis yang juga Bos yang bisnisnya macem macem dan bernilai triliun. Kata orang duitnya nggak berseri.
Beruntung banget dia ya. Pacarnya sayang sama dia. Dia boleh terus jadi artis, boleh apa saja, tidak pernah dihambat. Dapet rumah mewah, mobil, perhiasan, apa saja kayaknya pacarnya oke saja. Saya lebih salut ke pacarnya yang pengertian banget.
"ijal, tolong lu urus tanya temen lu yang bisa ngajarin menyanyi ya."
"Siyap bos." ijal langsung jalan keluar, daripada di situ ntar banyak instruksi dari pemain sinetron itu. ijal telpon sana sini, dapat Herman sahabatnya sesama perantauan dari Sumatra Barat.
Ngobrol sana sini, setuju sana sini, si Herman suruh si artis itu datang ke tempat kursusnya. "harus di test dulu suaranya supaya ketahuan brapa lama mesti dilatih" kata Herman. Lengkap info, laporan ke bos.
Besoknya si penyanyi dating ke tempat kursus, dia nggak dating sendiri, dia ada ajudannya, atau apa istilhnya, asisten pribadi,yang ngurus soal perjalanan, jadwal ketemu dan seterusnya. Si asisten itu yang kontak saya di mana pas nya alamat yang punya kursus menyanyi itu. Saya sebutkan alamat termasuk rt rw kampong dan kode pos, takutnya nggak nyampe. Skalian saya kirim share Loc
Pastinya ketemu lah.
Si artis penyanyi itu masuk, disambut langsung oleh pemilik kursus, “mari bu silahkan.?
“ kok ibu sih, emangnya saya udah tua ya."
"Eh maaf saya biasa panggil ibu untuk menghormati tamu perempuan" Herman coba menjelaskan.
Si penyanyi nggak ambil pusing dengan penjelasan, langsung duduk, di teras rumah itu, “panas ya di sini” sambil kipas kipas pake kipas cendana yang wangi nya sampai ke mana mana. Jangan jangan kipas cendana palsu yang pake pewangi kimia tambahan. Tau lah. Zaman sekarang makin wangi malahan makin mencurigakan.
“masuk ke dalam aja ada AC” kata Herman nggak berani manggil ibu lagi. Mau manggil mbak, juga takut salah. Tadi lupa sskalian nanya mesti manggil apaan.
Sambil kipas kipas si penyanyi masuk ke dalam ruangan ber AC. Ruang studio isinya banyak kabel, speaker kecil. “ini kayak studio rekaman, emangnya mas juga melatih orang menyanyi skalian rekaman."
Herman mengiyakan, sambil menjelaskan, ada tahap tahap sebelum proses rekaman. Tahapan dari latihan nyanyi sampai masuk rekaman prosesnya panjang.
"Saya mau dong, langsung abis test nyanyi langsung bisa rekaman." kata si artis
"kalo pake test lalu latihan kursus tarik suara, kelamaan." lanjut artis
"Saya kan harus shooting sinetron, ini aja izin sebentar dengan sutradara terlambat satu dua jam. “ nanti saya telpon mas saya di rumah deh, sambil menyebut nama pacarnya yang semua tahu si mas memang orang kaya dan penguasa, banyak kenal dengan pejabat pusat dan daerah orang partai, kalau bisnis jangan ditanya dari A sampai Z kenal semua, dari kelas jalanan sampai kelas hotelan.
"Jadi mbak maunya langsung rekaman ya,"
"Iya dong, nanti asisten saya yang atur kapan jadwal yang pas buat masuk dapur rekaman ya mas."
Sekarang aja bisa kan tes suaranya" si artis udah nggak sabar mau maksa semuanya selesai sekarang juga.
"jangan lama lama ya, soalnya saya mesti ke salon dulu, udah janjian."
Herman hanya nuruti saja, sepertinya si artis nggak bisa dibantah.
"Prosesnya sebentar kok. " kata Herman sembil stel stel alar rekaman.
"Mbak berdiri di sana, coba nyanyikan lagi garuda pancasila?"
"Ih saya nggak apal."
"Oke lagu apa yang bisa?"
"Kalau lagu dangdut boleh kan?"
"Boleh. silahkan mbak"
"Saya nyanyi sambalado nya Ayu Ting Ting.
"Silahkan mbak mulai." Herman takjub itu lagu agak susah buat penyanyi baru. Tapi dia dengar saja.
Bener juga, mulai tarik suara, si Artis suaranya naik turun gak karuan, nggak stabil, nggak nyampe di suara tinggi atau ketinggian di nada rendah.
"Gimana mas?" taya si artis antusias.
Bisa nyanyi satu lagu lagi mbak?
"Lagu pop aja ya. Lagu Mayang Sari Kusalah Menilai."
"Siyaap mbak, mari silahkan."
Si mbak langsung tancap gas bagian refreinnya, lagi lagi suaranya naik turun, nggak stabil, si mbak waktu pelajaran baca not do re mi fa sol la si do bolos kali. Suara timpang, nggak bisa nyocokin kunci dasar, jelas asal nyanyi aja.
"Terima kasih mbak cukup nyanyinya"
"gimana mas cocok yang mana dangdut atau pop?"
"Sepertinya lebih cocok dangdut mbak."
"Tapi saya maunya rekaman lagu pop, mas!"
"Baik mbak nanti kita atur gimana bagusnya."
"Nanti urusan jadwal sama asisten saya ya."
"Siyaap mbak."
Aduh sudah jam berapa ini, kata si artis sambi liat jam bentuk hati kecil dengan ikatan seperti gelang warna kuning gading.
"Nggak terasa nyanyi di studio jadi semua telat, saya mesti ke salon dulu abis itu mau langsung ke lokasi shooting. Oke ya mas sampai waktu rekaman."
"Siyap mbak!"
No comments:
Post a Comment