Monday, 15 June 2020

Hasselblad atau Leica

Hasselblad atau Leica

Memilih memang sulit. Apalagi pilihannya sama nilainya, sama berharganya.

Tadi tiba tiba ada rejeki nomplok. Disuruh pilih kamera yang disukai. Kalau pilih Hasselblad, bisa bawa pulang hari ini. Palingan tunggu sampe foto2 di memori card dipindah ke laptop.

"Asal tau aja, Kameranya tidak baru. Dua tiga kali dipake untuk foto foto keluarga. Masih bagus kok, masih ada kardus, dan segala aksesoris di dalamnya."

" Pilihan yang satunya apa?" Kali aja ada pilihan yang lebih menarik.

"Saya punya Leica, ini kamera asli baru, masih di dos. Tapi ambilnya gak bisa sekarang Barangnya akan dikirim senin depan"

"informasi dari toko demikian" sambung kawan itu.

"Kenapa Leica sudah pesen nggak dipake mas?" Tanyaku penasaran.

Pesennya tiga bulan lalu, indent, begitu ada barangnya, udh gak minat motret. Capek bawa kamera, mending pake hape, lebih cepat lebih bagus gambarnya. Apalagi sudah pernah motret seluruh dunia. Mau motret di mana lagi. Jadilah males, padahal barang sudah lunas bayar, barangnya sudah mau nyampe. Semalam kepikiran hibahkan saja ke temen yang paling fanatik motret.

Jadinya pilih yang mana?

Sudah ada di pikiran kamera pilihan, tapi kok nggak bisa terucap. Rasanya berat sekali. Mulut seperti membisu. Walau dipaksa paksa otak, mulut tetap mingkem.

Kaget, dengar tepuk tangan meriah, lampu terang. Kiri kanan bangun berdiri, sambil tunggu antri keluar.

Acara sirkus keliling dan akrobat selesai. Gajah dan anggota sirkus berlari bersepeda roda satu, berkeliling memberi hormat ke penonton. Lampu aneka warna menyalah membentuk lingkaran, di tengahnya bertulis "Terima kasih Sudah Menyaksikan Sampai Selesai. "

No comments:

Post a Comment