Selang sepuluh tahun
Pertemuan di pos ronda
Sepuluh tahun kemudian, kawan sebaya semenjak kanak kanak tidak seketika putus. Selama masih tinggal di benhil masih secara berkala bertemu. Tidak seperti dulu, kawan sebaya sekarang sudah menjadi pemuda, pekerja dengan kesibukannya sendiri sendiri. Tidak ada lagi main, berenang, mancing bareng.
Saya sudah kuliah, Makmud, Bani, ludin bekerja di Hotel Hilton (sekarang menjadi Hotel Sultan). Ada beberapa yang lainnya juga di situ, tetapi bukan bagian dari kelompok kami. Uking melanjutkan bisnis bapaknya menjadi penjahit yang punya beberapa karyawan. Cecep buka bengkel sepeda motor di Bendhil, mulani buka warung nasi di rumahnya. Fariz, sopir taksi, Kosy bekerja di kota-glodok alat elektronik, dia lulusan stm boedi utomo jurusan listrik. Namo jadi jual aneka tanaman dan bunga di rawabelong. Dia satu satunya yang tidak sering ketemu.
Bang Adi, masih tetap seperti yang dulu. Selalu senyum tertawa berwajah lucu, tertawa, dengan dua gigi depan besar. Dia sudah menikah, belum punya anak, isterinya ikut bekerja pada keluarga kami sebagai asisten rumah tangga. Dia bekerja di proyek bangunan. Menjadi mandor punya banyak anakbuah tukang. Mandor yang sibuk, konon dia juga mengerjakan salah satu bagian proyek pembangunan apartement mewah di sekitaran Bendhill.
Suatu malam kita bertemu di pos ronda di tanah kosong di seberang musola. Di atas jam sepuluh malam. Tumben malam itu agak lengkap. Walau datang satu per satu. Empat kawan sudah susun meja dan bangku untuk mulai main kartu Remi. Main qiu qiu pake kartu Remi. Lainnya duduk ngobrol saling meledek. Untung pemilik sepeda Fongers tidak ada. Biasanya dia yang jadi bahan olok olok. Ada dua orang pendatang baru, bukan bagian dari kelompok sebaya, lebih junior ikut ngumpul bareng di situ Tiap malam minggu kumpul di pos ronda. Main judi kartu, minum alkohol, gitar dan nyanyi. Menjelang subuh beli nasi bungkus, junior junior suruh beli. Makan bersama lalu pulang. Itu saja acara kumpul malam minggu, di akhir tujuh puluhan.
Selang empat puluh tahun
Pengen sekali kali main ke Bendhill, tempat kumpul dan bermain. Kumpul bareng napak tilas tempat kita berenang, mancing, beli ikan, bahkan nonton layar tancep. Jalan jalan ke Bendungan Udik, nyeberang Kuningan, ke Menteng Pulo, siapa tau masih ada tukang ikan generasi cucu tetap eksis. Di mana kawan kawan sebaya berada?
No comments:
Post a Comment