Monday, 15 June 2020

Lagu Dangdut

Mansyur S, Meggy Z, Hamdan Attamimi, Imam S. arifin dan Rhoma Irama adalah raja dangdut. Masih banyak yang lain tapi hanya itu yang melekat dalam pikiran kami. Seingat saya Mansyur S yang mengajak kawan saya, kemudian saya, mengenal dangdut melayu mendayu dayu. Lagu "Dua Dua" Mansyur S, membawa kami menghayati musik dangdut.

Berdua dengan kawan di Comal menjadi inisiator penggerak kelompok musik dangdut di kampung masuk Kabupaten Pemalang, di bagian timur kota. Ikutan kluyuran pimpin rombongan pemusik dangdut jalanan. Minimal tiga kali dalam seminggu menghibur hajatan kawinan atau hajatan lainnya. Nggak mematok honor, sukarela pemberian yang punya hajat. Makan minum terjamin sudah lebih dari cukup.

Dari kampung sebelah barat sampai sebelah timur Pemalang kami jelajahi. Beberapa istilah pukulan gendang, lantunan suling jadi hafal. Ada istilah hentakan gendang keras dan halus, kedetan, ibarat mau melangkah maju, tapi ditarik mundur atau nggak jadi. Begitulah gaya musik dangdut yang kami mainkan. Gaya seperti itu ternyata menarik minat dan popular di kalangan tua muda kampung Comal. Ada saja yang booking kelompok musik kami. Hari hari sibuk bermusik.

Apalagi kawan saya adalah penyanyi dengan suara merdu mirip bahkan identik dengan Mansyur S. Bahkan ada yang bilang suaranya juga mirip Imam S. arifin, saat menyanyi lagu "Janda". Dalam dua tahun kawan saya ini cukup dikenal sepanjang Pantura, apalagi di Pemalang. Sayang dia berhenti berkarir di dangdut, karena harus pindah lokasi kerja di Sumatra.

Dengan para penyanyi skaligus pencipta lagu dangdut, kawan saya belajar bahwa irama, tinggi rendah panjang pendek suara, mesti mengikuti pukulan gendang supaya hentakan suara membawa suasana yang mampu menggoyang mereka yang joged.

Kawan saya fanatik Mansyur S, menganggap penyanyi yang lain biasa saja. Biduan seperti Hamdan dan Meggy belum mampu menyaingi Mansyur S. Ia tak suka Lagu gaya Rhoma. "Mansyur S. adalah segala baginya " katanya suatu sore di perahu yang ditambat di Kali Comal. "Imam S. arifin, punya peluang besar" tambahnya seolah dia pengamat musik dangdut profesional, saat kita jumpa di alun alun kota Bangko, propinsi Jambi, di tengah meriahnya festival musik dangdut.

No comments:

Post a Comment