Monday, 9 March 2020

Sampah Plastik

"Sampah plastik jadi masalah krusial" kata Mas Nano, aktivis lingkungan di kampung kami yang sore itu membahas soal sampah. Dia mengingatkan beberapa contoh misalnya matinya ikan paus yang isi perutnya penuh dengan sampah plastik.

"Kalau masih mau makan ikan segar, maka mulai sekarang mesti mengelola sampah plastik dengan lebih bijak. Jangan biarkan makhluk di laut menanggung akibat ulah kita buang sampah ke laut" Analisis dari banyak pihak mengatakan tiga puluh tahun lagi kita tidak bisa makan ikan yang bebas dari polusi plastik.

"Problem utama adalah sikap dan perilaku manusia yang tak bijak mengatur sampah plastik."

Obrolan panjang lebar soal sampah, penemuan plastik adalah teknologi yang bermanfaat bagi hidup manusia. Dengan plastik, diciptakan bermacam jenis alat, wadah, komponen lainnya juga banyak berbahan plastik. Seperti tak mungkin menghindar dari penggunaan plastik. Apakah suatu hari manusia punah karena sampah plastik, apakah harus hengkang seperti yang digambarkan dalam filem Wall E?

Temuan mengejutkan. Sampah plastik ditemukan di laut paling dalam di dunia. Kantong plastik dan bungkus permen ada di dasar laut di Palung Mariana di tengah Samudra Pacific. Dalamnya kira kira 11 kilometer.

Ah itu jauh dari Indonesia. Betul, kalau lihat jaraknya memang jauh. Indonesia negara kepulauan menyumbangkan sampah paling banyak nomor dua setelah China. Setiap hari, produksi sampah plastik di Indonesia bisa mencapai 175.000 ton, atau setara dengan 63,9 juta ton satu tahun. 

No comments:

Post a Comment