Monday, 9 March 2020

Drama Rebut Lahan

Pertunjukan gajah di Taman Safari Bali, saya kira hanya acrobat gajah yang menunjukkan keahliannya dalam suatu hal, yang membuat decak kagum penontonnya. Bukan. Pertunjukan gajah adalah sebuah drama rebutan lahan antara gajah dan manusia.

Manusia membuka lahan untuk hidup, membuat rumah pemukiman, kebun dan sawah mengolahnya menjadi makanan pokok untuk hidup sehari hari bertahun tahun. 
Sampai pada suatu hari beberapa gajah turun dari gunung mengobrak abrik lahan sawah kebun dan rumah penduduk. Penduduk kocar kacir, gajah memakani garapan manusia. Manusia mengungsi lalu membalas, mengusir gajah itu sampai situasi menjadi aman, lalu membangun rumah, lahan makanan lagi. Lalu balik lagi gajah mengobrak abrik. Kejadian terus menerus yang akhirnya membuat manusia tak betah, lalu berusaha membunuh gajah gajah yang mengganggu. 

Mengganggu? Siapa yang mengganggu? Konon itu adalah jalur gajah yang sering migrasi dari satu tempat ke tempat lain. Kasus gangguan gajah, di beberapa media sering dimuat. Tahun 80 an, 90 an kejadian itu berulang. Bukan Cuma gajah, hewan buas liar lainnya seperi harimau juga dianggap menganggu. Soal mengganggu, kalau melihatnya dari kacamata manusia ada benarnya. Tapi ketika  melihat dari kacamata hewan. Kesimpulan bisa lain.

Tahun 80an proyek Kementrian Lingkungan Hidup memindahkan gajah terjadi. Ratusan gajah digiring ke dalam hutan, melewati batas  propinsi. Dari Sumatra Selatan bagian utara ke Lampung. Lalu dibuatkan “kandang” gajah, atau kawasan gajah yang maha luas yang harapkan menjadi habitat gajah untuk masa depan. Di situ aman, nyaman dan indikatornya adalah gajah bisa beranak pinak di sana. Gajah aman dari gangguan manusia, dan manusia juga bisa berkembang biak di desa desa yang aman serangan gajah. 

Akhir drama,  mempertontonkan gajah yang membantu manusia yang hanyut di sungai. Dengan belalainya dia mengangkat manusia itu, menyelamatkan dari bencana. Toh gajah dan manusia bisa berdamai dan bekerjasama. Begitu pesan moral dari drama singkat di Taman Safari Bali.

No comments:

Post a Comment