Sunday, 8 March 2020

Pompa 2

Pompa

Sementara pak Jokowi meninjau pompa di Pluit, saat yang bersamaan saya meninjau pompa dragon yang lokasinya berada di pekarangan belakang rumah, dekat dapur di Kalimanggis.

Menurut berita, presiden kita ini mau memastikan pompa berjalan normal. Sementara saya mau memastikan pompa bekerja baik bila sewaktu waktu diperlukan. 

Fungsi pompa pluit dan pompa Kalimanggis sama, memindahkan air dari satu tempat ke tempat lain. Pompa pluit digerakan tenaga listrik, pompa kalimanggis tenaga manusia. Mau flashback sejenak soal apa dan bagaimana pompa sejenis kalimanggis yang pernah dioperasionalkan puluhan tahun silam.

Kalo dulu di rumah bak mandi kosong, anak laki tugasnya isi air di bak mandi. Artinya jam yang ditentukan, sudah siap mengayuh pompa air, lalu air yang keluar dari pompa harus dipastikan mengalir ke bak mandi.  

Sore jam tigaan sampe jam lima, agak susah main keluar rumah. Itu waktu isi bak mandi. Kalau ada temen yang manggil manggil ngajak keluar. Langsung bilang, teriak.

"nggak bisa, lagi ngompa, bak kosong."

Rumah di Jakarta zaman 60-70an pasti ada pompa, merek dragon. Terkenal banget, sampe sampe kalo mau beli pompa, bilangnga beli dragon. Semua tau, acuannya satu dan satu satunya. Pompa air. Alat ini pengganti "nimba" di sumur. Fungsinya sama, memindahkan air dari bawah ke atas. Sumur sudah nggak mungkin dibuat di rumah rumah tengah kota, makanya ganti pompa dragon itu. Sumur hanya ada di pinggiran Jakarta. 

Orang Jakarta seminggu terakhir paling sering bicara soal pompa, bukan pompa dragon, tapi pompa yang bisa menyedot area tergenang lalu dipindahkan ke sungai. Semakin canggih pompanya semakin cepat surut tempat yang banjir. Dengan perhitungan derasnya air masuk seimbang dengan kekuatan sedot pompa. Begitu cara mikir yang sederhana.

"bukan itu soalnya, pompanya canggih, tapi gak dirawat. Pompa penuh sampahan, mampet gak bisa nyedot, atau kekuatan nyedotnya tidak maksimal. Kalau kejadiannya seperti itu, perlu waktu dibersihin pompa" begitu kata ahlinya. Jelas lah pekerjaan tukang pompa, menjelang musim hujan, mesti dicek untuk memastikan pompa oke.

O pantes, para pejabat bolak balik bicara, "pompa aman, semua titik rawan banjir sudah disediakan pompa yang bekerja dengan baik." 

Baru saja berita televisi menyatakan pompa aman, underpass cawang banjir, kendaraan dari jakarta arah bogor  tak bisa lewat, sebab sedang dalam pengerjaan penyedotan. Nggak tau apakah pompanya yang tak bekerja baik atau saluran pembuangannya mampet. Alhasil semua kendaraan dialihkan ke jatinegara, putar balik, naik tol dalam kota ambil arah jagorawi, pastinya padat dan macet penuh kendaraan, tapi aman, petugas jalan raya bekerja mengatur lalu lintas. Dalam waktu cepat sudah di jagorawi di arah yang benar. 

Menurut pengamatan pompa Kalimanggis- dragon di rumah sudah karatan, diayun atas ke bawah, lalu balik bunyinya kriyek....kriyekk, seperti tongkat pengayuhnya mau patah. Beberapa komponen mesti diganti. Ini yang dikhawatirkan, saat dibutuhkan tak mampu bekerja sempurna. Bisa berakibat meluas, tak ada air buat MCK, kalau sudah begitu, perlu juga ember bersih. Ember yang ada sudah dipake untuk adukan semen.  Apa masih ada yang jual pompa jenis ini? Takutnya pas mati listrik, suka gak suka mesti "ngompa." jinjing air diember isi bak, sediakan ember di samping wc. Mungkin juga perlu peralatan lain yang tak terpikirkan. Yang pasti ritme jadi berbeda. Semoga tak terjadi kekhawatiran saya, semua tetap aman terkendali.

No comments:

Post a Comment