Natuna
Natuna, sedang ramai dibicarakan, channel televisi, media cetak, med sosial, bahkan ada update peristiwa jam ke jam, hari ke hari.
Asal muasalnya, nelayan tiongkok ambil ikan, sambil dikawal oleh coast guard tiongkok. Sementara kata nelayan Natuna indonesia yang sering ambil ikan di sekitar situ, malahan diusir oleh Tiongkok.
Nelayan Natuna menyingkir, setibanya di darat buat pengaduan.
"kami diusir, padahal biasa ambil ikan di sana."
Dari laporan itu lalu rame. Media di Indonesia, lalu meliput, dengan keterangan mulai dari mencuri ikan sampai.tata aturan zona ekslusif. Lalu berdatangan kapal patroli Indonesia. Kurang ampuh rupanya. Didatangkan kapal perang siap tempur.
"kok bukannya skalian tembakin aja, mereka kan sudah melanggar kedaulatan Indoneaia" khalayak ramai berpikir demikian, sama seperti saya.
Saya tak paham soal hukum laut internasional. Menurut penjelasan yang ahlinya di televisi, Dua belas mil laut dari pulau terluar, adalah wilayah Indonesia, 200mil adalah batas zona ekslusif. Itu di luar kedaulatan Indonesia. Kapal boleh saja lewat bebas, tapi tidak boleh ambil harta yang ada di laut itu, hanya indonesia yang boleh, begitu menurut perjanjian internasional.
Tetapi Tiongkok punya pendapat lain, Natuna dan sekitarnya adalah wilayahnya, jadi nelayannya boleh ambil ikan di situ. Klaimnya berdasarkan fakta sejarah. Sejak era Dinasti Han pada tahun 110 Sebelum Masehi, para nelayan Tiongkok sudah beraktivitas bekerja dan menetap di wilayah tersebut. Diperkuat dengan mengeluarkan peta sembilan garis putus putus yang tidak memiliki dasar hukum dan tidak pernah diakui oleh UNCLOS 1982 (Lembaga PBB).
Kalo soal klaim sejarah, Indonesia, Malaysia, Vietnam, Filipina, Thailand, bahkan India juga bisa klaim, soalnya daerah ini memang lintasan perdagangan. Bahkan bahasa perdagangannya atau lingua franca adalah bahasa melayu. Gugusan kepulauan Natuna sebagai kabupaten menggunakan bahasa Melayu.
Bukti arkeologis juga ada, konon Nekara atau gendang perunggu, prasasti, toponim atau nama tempat, orang, identitas, menunjukkan jawa, nusantara sudah berhubungan dengan bangsa asing. Seribu tahun sebelum masehi. Nusantara adalah kawasan kontak kebudayaan: perdagangan dan persebaran agama hindu dan budha kemudian islam yang utamanya melalui jalur laut. Antropolog maritim, Arkeolog dan sejarawan mungkin bisa menjelaskan lebih komprehensif soal akulturasi di masa lampau.
Menjadi sulit kalau hanya mengandalkan klaim atas wilayah berdasar fakta sejarah. Sepertinya Indonesia dan negara Asean bakalan menentang klaim Tiongkok terus menerus. Barangkali karena itu, lahir aturan internasional zona ekonomi ekslusif sebagai win win solution.
Foto: motret miniatur kapal di museum transportasi di Batu, Malang. Lebih keren kalo motret miniatur kapal di museum bahari, yang ada periodesasi kapal kapal yang pernah mondar mandir di jalur Nusantara.
No comments:
Post a Comment