Sunday, 8 March 2020

Preman

30 December 2019
10:31

Rambut cepak, kacamata item, sepatu jenggel, kaos tshirt item rada melar, satu nomor di bawah ukuran badan, biar ketat, dan keliatan bodynya celana jins model baru, ngerucut ujung rada dilipet biar sepatu muat. 

Robin, jagoan tua, pengalaman puluhan tahun bagian keamanan. Masa muda ikut jadi keamanan Kalijodo, lalu pindah. Pindah bukan karena daerah itu disulap Ahok jadi Taman hiburan. Jauh sebelum itu, sekitar tahun 70an awal. Dia pindah jadi keamanan tempat hiburan daerah Mangga Besar, lalu beralih jadi satpam setelah tempat hiburan itu dibongkar jadi kantor.  Kerjanya tetap sama yakni keamanan. "Sekali keamanan tetap keamanan." Katanya sambil tertawa.  

Walau tua, gaya berpakaian tak pernah berubah. hanya gaya rambut berubah,masa muda gondrong, masa tua cepak. Kaos rapih, masuk celana sehingga gesper keliatan. Memang gesper itu yang dipamerkan. Katanya gesper punya sejarah. Barang itu dikasih bos nya dari Singapore. Di kepala gesper ada tulisan love dengan huruf yang kata Robin, zaman tahun 70an gak ada yang menyamai.

Nama sebenarnya Sobirin, tapi sudah keburu dikenal Robin, ya jadi keterusan dipanggil Robin. 

"bagus juga nama robin, temennya Betmen" begitu saja komentar ketika ditanya soal nama. 

Kalau soal asal usul agak misterius, ada yang bilang dia orang Cirebon, ada yang bilang dia orang Garut, Tasik, Banten. Tak ada yang cari tahu siapa dia sesungguhnya. Tak ada yang peduli asal usulnya dan identitas lainnya, Temen temennya setuju, dia orang gaul, enak ngobrol, hangat, seimbang antara bicara dan mendengar. Tapi kata kawan akhir akhir ini dia lebih banyak mendengar, mungkin karena usianya yang pertengahan enampuluhan.

Kalau belum kenal pasti menganggap dia serem bengis, apalagi kalau kenalan sewaktu muda, ada bekas codet panjang di bawah cambang, bikin serem. Sekarang, wajahnya sudah tertutup kerutan dahi, keriput di leher, jalan agak membungkuk, pagi siang sore malam beredar di sekitaran Sawah Besar. 

.

No comments:

Post a Comment