Omongan dari mulut ke mulut, Pak Syukur itu punya ilmu pencak silat dan ilmu kebal. Ilmu silatnya sudah ban hitam. entah apakah istilah itu benar atau salah, tak ada dari kami yang tahu. yang jelas, kemampuan ilmu beladirinya sudah mencapai puncak kesempurnaan. Ilmu kebalnya juga sudah ban hitam. Dia tak mempan dipukul. Badannya tak bisa disentuh, siapa yang memukul hanya sebatas sejengkal tangan. semakin kuat dipukul semakin mental, berbalik bahkan bisa jatuh terpelanting.Konon kabarnya Pak Syukur bisa menghilang, dan berada di dua tempat yang berbeda. Makin kagum akan kesaktiannya, makin kepengen jadi muridnya.
Suatu malam Oman ngajak kumpul anggota genknya. Ia menentukan ketemuan di samping langgar selepas Isha. Semua datang tepat waktu. Kami ngumpul di gardu ronda. sudah diperkirakan jam segitu belum ada orang yang nongkrong di gardu ronda.
"Kita harus belajar silat ke pak syukur. supaya genk kita jadi tambah kuat." kata Oman. Semua setuju. memang kepengen punya ilmu dan kagum kehebatan Pak Syukur.
"Cuma mesti tanya dulu ke Pak Syukur apa dia mau terima murid." kata salah satu anggota. Dia tinggal tak jauh dari rumah calon guru silatnya. Jadi lebih tahu kalau murid Pak Syukur sudah banyak.
"Dia punya banyak murid. Mungkin saja tak mau menerima murid lagi." Demikian kata si anggota genk itu. Jadi harus dipastikan Pak Syukur mau terima murid baru."
"Biar saya saja yang tanya ke murid muridnya. Kan deket dari rumah."
Lampu hijau. Pak Syukur bersedia menerima murid baru. Bulat semangat seluruh genk akan datang malam Jumat ke tempat Pak Syukur. Langsung ke tempat latihan di lapangan sepakbola.
No comments:
Post a Comment