Monday, 17 June 2019

Aladdin

Aladdin main di Mall ini dan itu. Filem yang main di bioskop itu adalah Aladdin yang bukan kartun. Aladdin versi baru walau kisahnya sama saja. Kisah Aladdin yang punya lampu ajaib asal Bagdad sudah terkenal semenjak dulu.

Nonton filemnya, baca komiknya membuat kisah itu sudah hapal luar kepala. Saking terkenal, gambar Aladdin dengan lampu wasiat dicetak di kartu lebar warna warni dengan gambar Aladdin dalam berbagai gaya. Lembaran lebar itu lalu digunting ukuran kecil kira kira 5 kali 7sentimeter. Kartu bergambar itu menjadi salah satu permainan seru.

Lampu wasiat lampu Aladdin, dinyanyikan berulang ulang, sambil memperhatikan gacoannya melayang bersama gacoan anak anak lainnya. Kalau gambarnya terbuka artinya menang. Telungkup artinya kalah.

Di kampung Cilengket, Mekarsari, Cileungsi permainan ini masih ada. Cara mainnya, sejumlah kartu dijepit telunjuk dan jari tengah lalu ditebar ke atas, tunggu sampai semua kartu jatuh ke tanah.

Kartu gambar Aladdin menggosok lampu ajaib itu gacoan saya semasa kanak kanak. Saking seringnya menang, kartu itu diperlakukan beda banding kartu lain. Di simpan di kotak khusus, di laci lemari, di tempat rahasia. Takut hilang.

No comments:

Post a Comment