Tuesday, 18 June 2019

Cargo Cult

Cargo cult? Ehmmm, entah di mana saya membaca? Kemungkinan besar di Facebook atau di IG, Sebab dua media sosial itu yang acapkali saya baca. Di tulisan itu membahas cargo cult dalam kaitannya dengan pilihan pemimpin indonesia lalu kasusnya adalah pilpres (pemilihan presiden). Kasus Pileg kurang seksi. 

Cargo cult adalah gerakan kemasyarakatan di Melanesia. Gerakan itu timbul sebagai reaksi atas keadaan masyarakat yang sengsara dan terkungkung, seolah menjadi tawanan. Ada yang bereaksi melarikan diri dari keadaan itu, menyepi, membuat kegiatan ritual sambil berkhayal zaman lampau yang membahagiakan. Adapula reaksi menggalang persatuan sesama senasib sepenanggungan memilih pemimpin yang dianggap mampu mengubah keadaan; Ratu Adil.

Adakah gerakan yang disebut sebagai cargo cult? Adakah pemimpin yang disebut Ratu Adil dalam situasi pilpres?  dua kandidat dalam pilpres. Yang satu adalah petahana yang lain lawannya adalah kandidat baru wajah lama. Jokowi adalah petahana dan Prabowo adalah lawannya.  Yang satu mengatakan bahwa rakyat  sudah sengsara, harga membumbung tinggil, rakyat tak mampu beli, harga beras dan daging paling mahal di dunia. Petahana menangkis, disuruh cek kebenaran pernyataan lawan.

Yang satu bilang dia mampu dan sanggup menyelesaikan dalam waktu singkat. Yang petahana bilang hal yang sama, semua itu sudah dalam perencanaan eksekusi. Tak ketinggalan kubu dua belah pihak ikutan berargumen, dan bahkan lebih rame, liar, beringas. Yang satu disebut Kampret yang lain cebong. Saling berargumen dari urusan program infrastruktur, sosial, ekonomi, budaya sampai dengan urusan pencitraan, jadi issue penting dalam setiap argumen.

Dua pihak berusaha meyakinkan pihaknya yang benar dan lawannya salah. Dua belah pihak menggalang persatuan senasib sepenanggungan. Dua belah pihak menganggap pimpinannya adalah Ratu Adil. Hasil quick count atau perhitungan cepat, suara petahana lebih unggul. Hasil ini malahan bikin rame, perhitungan cepat dianggap menggiring opini oleh pihak lawan. Lalu rakyatnya? Santai saja menyerahkan semua hasil pada KPU. Karena siapapun yang unggul ditentukan hasil resmi dari KPU.  Hidup KPU!

No comments:

Post a Comment