Monday, 17 June 2019

[13:02, 4/17/2019] Tito Asus: Soto Lamongan di ujung gang tempat tinggal selama di Palu, beken sampe seantero kota. Reza dan anita dari lsm berbeda bercerita, itu soto favorite kami. Minggu depan mau pesen disini buat acara perpisahan. Di Palu sering buat acara perpisahan. Staf lsm yang pulang kampung pasti bikin acara makan. Jadinya geshos kami pun ikutan kekatrol bekennya. Cukup menyebut belakang soto Lamongan, gak sulit nemu.

Satu malam, tengah malam, jenuh dan lapar habis kerja. Kawan ngajak ke warung "nasi balap', menunya selain nasi balap, ada soto dan rawon. Kawan bilang sotonya tak ada duanya di dunia. Wuih hebat promo kawan satu ini. Gak ada yang menyela, sambil berharap omongannya sesuai kenyataan.

Berempat kami ke sana, duduk satu meja, tunggu pesanan sambil makan peyek yang tersedia dekat meja kasir. Nah peyek ini nomor dua di dunia. Nomor satu peyek bawaan salah satu animator lokal. Itu enak banget. Asli nomor satu di dunia.

Akhirnya soto keluar, hanya dua dari kami berempat pesen soto. Komentar soal soto, kawan se kamar cerita, soal selera emang beda beda. Saya suka soto lamongan, kawan ini suka soto di warung nasi balap. Kalau saya apapun sotonya minumnya harus hangat (rs siloam, sudirman jakarta 17april 2019)
[09:05, 4/18/2019] tito panggabean: Belum selesai perhitungan suara, tetapi aroma kemenangan Jkw Ma’ruf sudah terasa. Mengikuti perkembangan sejak kampanye dan pertarungan di medsos, keliatan kubu Jkw jarang menyerang, malahan sibuk menangkal serangan sambil menceritakan keberhasilan pembangunan yang telah dikerjakan selama ini. Sana sini pembangunan pun jadi sasaran serangan. Dari mulai prioritas pembangunan infrastruktur yang tidak bermanfaat sampai kartu sehat dan pintar pun jadi sasaran kritikan. Jurkam Jkw tak berani menjadi ujung tombak menyerang kubu lawan. Hasilnya hampir seluruh sumatra Jkw kalah. Menempatkan wakil presiden yang putra daerah tidak mengkatrol Banten milik Jkw.
Sesungguhnya Jkw menerapkan strategi bertahan. Sungguhan bertahan, dan sekali sekali melumpuhkan apabila ada …

No comments:

Post a Comment