Monday, 17 June 2019

Dusun IIII: Stepchild of the progress

Dusun IIII: Stepchild of the progress


Tim Wash mendesak agar lokasi RK dibuat di dusun III daripada di dusun II yang tak jelas kapan perizinan keluar. Gayung bersambut karena seorang RT di dusun III merespons. Ia bertanggungjawab, ia menghibahkan tanahnya untuk pembangunan RK. “baru kali ini pembangunan dilakukan di dusun III” kata pak RT. Konon cerita sejarahnya mengatakan bahwa dusun III tak pernah kebagian kalau ada bantuan dari desa. Benarkah demikian? Mungkin harus ada informasi yang mendalam.

Posisi dusunnya memadat, hampir tak ada ruang terbuka di dusun III. Ini pula yang menyulitkan bagi Tim Beka-Sibalaya menemukan lokasi untuk Rumah Kencana. Sejak December perangkat desa berdebat soal lokasi itu. Sebagian ingin dibangun di dusun II dekat rumah Kepala desa. Opsi lain, juga di dusun II di bagian atas dari dusun II.  Dua opsi itu dead lock. Tidak ada yang mau tandatangan surat hibah. Untungnya ada perangkat desa yang mengusulkan di dusun III. Tim Sambalado langsung setuju. Tidak punya opsi lain, kecuali mengiyakan karena harus segera membangun.
Segera surat dibuat, tandatangan semua pihak lancar. Setelah diteliti, tanah pilihan itu bersebelahan dengan kuburan keluarga. Tidak jadi. Tidak baik bagi Ruang Ramah Anak. Lalu Tim pindah lokasi, tidak jauh dari situ. Ruang terbuka yang tak terlalu luas, tapi cukup untuk Rumah Kencana. Di situ kami menetapkan, di ruang itu Tim Wash sudah mengukur sana sini. Ya, cukup, nanti kita buat di sini menghadap ke sini, latrine sebelah sini, pintu sebelah sana. Tinggal Tim wash yang bertemu dengan para tukang menjadwal kerja Rumah Kencana.

No comments:

Post a Comment