Nonton Bareng bagian dari ekspresi perasaan secara komunal
Nobar atau Nonton Bareng istilah yang popular bagi kalangan remaja kota Palu dan sekitarnya. Nobar menjadi salah satu media bantu menjalankan bagian dari program Rumah Kencana, yakni eksplorasi perasaan. Nobar diselenggarakan di ruang terbuka. Di tribun lapangan sepakbola dan di lapangan tepi pantai,. Seluruhnya, Nobar, dilakukan di ruang terbuka.
Dua filem diputar di Loli Tasiburi. Pertama filem serial anti kekerasan seksual yang berdurasi sepuluh menit. Ini adalah filem layanan masyarakat. Intinya filem itu tentang cara cara melindungi diri dari kekerasan seksual, terutama memberi sinyal bahwa soal bagian tubuh yang boleh dan tidak disentuh orang lain. Kedua, Film dengan judul Moana. Filem berdurasi hampir dua jam itu bertema , petualang, remaja putri yang berlayar dengan misi berani untuk menyelamatkan rakyatnya.bertemu dewa yang memandu mencari jalan utama. Berlayar bersama mengarungi lautan penuh rintangan mencari teka teki leluhurnya. Dia menemukan satu hal yang selalu dicari yakni identitasnya sendiri.
Di Sibalaya Utara juga menggunakan metode Nobar yang menampilkan filem Laskar Pelangi. Filem dengan tema tentang semangat, kebanggaan dan kegiatan remaja. Filem Laskar Pelangi ditampilkan pada sisi perjuangan agar masuk sekolah, kesetiakawanan, kasih sayang dan belajar mengajar. Lombonga menampilkan tayangan Pursuits of the happiness, perjuangan tentang ayah yang membahagiakan anaknya. Penayangan dilakukan di ruang terbuka. Durasi dua jam. Selesai filem ada penjelasan sedikit tentang cerita di filem tersebut. Sepanjang penayangan, para remaja merespons adegan demi adegan yang ada pada film, ada saat di mana penonton terharu, tertawa lepas pada adegan lucu, berteriak gembira, takut, marah di sepanjang pemutaran filem. Saling ekspresi perasaan dengan kawan penonton di samping, di depan dan belakang deretannya. Ekspresi komunal terjalin dalam semangat Nobar ini.
Tidak sekedar nonton bareng, tetapi juga dipandu dengan diskusi dan presentasi. Remaja diminta untuk mengutarakan pendapatnya tentang filem itu. Pada saat diskusi mengenai film, beberapa dari mereka mengemukakan pendapatnya. Mereka memahami karakterisktik tokoh utama pada film, yang bersifat kuat, percaya diri dan pemberani. Remaja putri sangat aktif saat diajak berdiskusi mengenai film disbanding remaja laki-laki, dari banyaknya kesempatan untuk berbicara didepan, hanya remaja putri yang berani mengambil kesempatan.
Lain waktu akan ditayangkan lagi seni tari, music, puisi, teater atau seni pertunjukan lainnya yang tak terduga dari untuk dan oleh remaja. Harapannya dengan kegiatan seni itu akan lebih aktif memainkan peran perannya dalam seni dan dalam kegiatan keseharian. Kami percaya akan daya kreatifitas remaja tak lekang akan panas tak lapuk akan hujan. Bencana adalah momen sesaat, terkejut sesaat, bersedih sesaat. Mereka tidak larut dengan peristiwa tak terduga itu. Selanjutnya para remaja tetap bangkit menatap masa depannya. Remaja Sulawesi Tengah Bangkit (bersambung)
No comments:
Post a Comment