Monday, 17 June 2019

Eksekutif Summary

Ringkasan dari executive summary tulisan Rumi plus cerita dari hasil pengamatan phase awal turun lapangan

Sekolah masih di tenda tenda, remaja berkumpul di tenda. Warung, jualan, pasar seadanya, alas terpal atap tenda. Klinik, pustu belum optimal, petugas masih di pengungsian. Bangunan Hunian Sementara baru mulai dibangun, sementara calon penghuni masih tidur di tenda. Rumah ditinggal kosong, penghuni bertenda di samping rumah. Jadi, semua serba di tenda di awal Desember 2018, awal mulainya tim psiko social IBU Foundation menjajaki di Sulawesi Tengah paska bencana gempa, tsunami dan likuifaksi dahsyat melanda Pasigala dua bulan sebelumnya.

“sadar atau tidak, atap tenda masih kami andalkan untuk antisipasi terjadi gempa susulan. Apalagi saat tidur.” kata Pak Kades Karavana.

“terus terang saya juga stress karena tidak bisa tidur nyenyak. Selain takut bencana susulan, juga banyaknya organisasi yang masuk desa memberi bantuan. Harus ada pengaturan supaya tidak tumpang tindih.” Lanjut pak Kades.

“dua relawan IBU menjadi korban akibat bencana ini. Bagian rumahnya hancur, satu lagi bahkan pupus diterjang Tsunami.” Dijelaskan oleh Komjep Officer IBU.”

Berkumpul dan mengatur strategi lapangan sebelum mulai bekerja di desa dampingan. Pembagian tugas, prioritas pekerjaan, rekrutmen animator, dan pengaturan kendaraan. Semua mulai konsentrasi dengan pekerjaannya.  Intinya pekerjaan tim adalah mengembalikan rutinitas remaja yang terhenti akibat bencana (maap diputus sejenak ceritanya, kisahnya di laptop dan laptopnya sedang dipake bikin laporan)

No comments:

Post a Comment