Tipuan Mata
Tempat itu angker banget.
Di mana?
Masa sih...rasanya di sana aman saja, memang terpencil
kalo nggak percaya coba aja ke sana.
Gw ingatkan kalo di sana papasan dengan orang, yang pertama dilihat kakinya; itu telapak kaki orang itu jejak tanah apa nggak...
Ah lu bikin gw jadi takut aja, padahal gw diajakin nginep di rumah sana, temennya temen gw ngajakin, temen gw mau, dia ngajak gw.
Temennya pesen suruh nginep di vilanya. Itu vila bagus rada mendaki sedikit, ngelewatin perkebunan karet yang luas sejauh mata memandang.
Gw denger cerita yang gak enak tentang kebun karet itu. Di tengah perkebunan itu ada tua yang sudah nggak kepake, sumur itu konon katanya tempat buang mayat mayat waktu peristiwa yang lalu.
Peristiwa lalu yang mana?
Masa lu nggak tau sih, peristiwa kelam hitam sejarah bangsa ini.
Orang orang di situ kalau lewat kebun karet, sebar kembang dan duit logam.
Buat apa?
Nggak tau katanya tradisi saja..gw pernah liat beberapa tempat sepanjang jalan ada sesajen bunga, rokok kemenyan. Tadinya gw berani, eh waktu cium bau kembang dan kemenyan jadi keder hati gw.
Sebenarnya apa sudah pernah ada yang ketemu dengan makhluk yang serem?...wujud orang tapi sudah jadi roh? Kayak cerita kuntilanak, mayat hidup, pocong?
Kayaknya nggak ada yang pernah ketemu... cuma orang orang pada cerita serem jadi semua orang pada takut lewat situ.
Ah orang orang itu nakutin aja.
Ehm tapi gw pernah diceritain soal vila itu. Sudah terkenal ceritanya....
Soal apa?
Di vila dan sekitanya sering orang mondar mandir tapi muka nya aneh, matanya yang aneh.
Aneh gimana?
“Pokoknya jangan pandang matanya. Daerah vila sama seremnya dengan daerah sumur tua, itu vila dan perkebunan sebenarnya milik Tuan Belanda yang dikelola orang kaya Tionghoa perantauan dengan anak buahnya yang berasal dari berbagai daerah di Hindia Belanda. Kuli dan mandor sering mondar mandir vila dan kebun. Rute jalan itu sampai sekarang masih ada dan sepanjang rute itu banyak peristiwa yang konon misterius dan tak masuk akal.
“Kenapa?”
“Gw nggak tahu orang orang pendahulu selalu bilang jangan menatap mata orang yang tak dikenal di sepanjang rute perkebunan itu.
Ah bikin gw merinding. Yang punya vila itu kan temennya temen lu.
Iya dia juga temen gw. Gw kenal keluarganya, dia anak saudagar kaya dan terpandang di wilayah itu. Dia yang punya koneksi sehingga kita bisa menginap di villa dengan gratis
“Emangnya matanya kenapa sih kok nggak boleh dipandang? “
“gw nggak bisa menjelaskan….tapi dia bilang kalo dijelasin bakalan nggak mau ke vila"
“gw jadi penasaran, kenapa nggak boleh menatap matanya….apa semua orang yang kita temui tak boleh dipandang matanya?
"Katanya salah satu dari mereka itu yang pantang ditatap matanya. Jangan tatap matanya, pandang saja bagian tubuh yang lainnya. Ingat asalkan jangan mata."
"Gw jadi penasaran , seperti apa itu mata orang itu….dia manusia kan?"
"Aku nggak yakin kalau dia itu manusia. Matanya itu seperti terbalik"
"Terbalik gimana ?"
"Gw juga nggak mengerti katanya pernah ada orang yang menatap mata mahluk itu, sampai nggak bisa tidur dan terbayang terus menerus…setiap kali terbayang mata mahluk itu, orang itu kejang kejang …..katanya orang orang sekelilingnya menenangkan, sebab orang itu teriak teriak seperti orang kesurupan…. "
Ternyata nggak ada apa apa, masuk ah gw ngantuk banget. Mereka berdua akhirnya sampe di vila menjelang sore.
"Ayo tidur aja ah capek gw fisik dan bathin dengerin cerita sumur tua, buang mayat, pocong, kuntilanak, mata terbalik. Besok pagi aja jalan jalan liat kebun dan dongeng si mata iblis. "
"Ya sebaiknya kita tidur….cermin di lemari itu jangan menghadap ke kita, bikin takut aja dengan bayangan di cermin."
"Omong omong ini villa temen kita kok nggak keurus, katanya baru? "
"Ini bukan vila temen kita, tapi vila temennya temen kita. Mereka ada hubungan baik dengan temen kita.
Tadi sore villanya gw tukar atas saran orang yang ketemu gw di teras...Lo kan denger obrolan gw dengan orang itu. Kata orang itu, villa yang temennya temen kita sudah nggak bisa ditempati, sudah terlalu tua."
"Aku nggak dengar...Bukannya katanya villa baru?
"Orang itu bilang pake vilanya aja lebih baru, vila temen kalian nggak bisa ditempati, listrik mati, kran nggak bagus, makanya diusulkan di villa ini."
"Siapa sih orang itu. memangnya lu kenal?"
"Aduh gw lupa tanya namanya, yang tadi ngobrol ama gw di teras."
"Ah tadi gw liat lu ngobrol dengan turis bule tinggi besar pakai topi perkebunan. Sayang gw nggak liat wajahnya. Kupikir itu kawan kita yang punya vila.
Ah gw ngobrol dengan orang kayak pekerja kebun telanjang dada kok.
Aduh kenapa bulu kuduk ku merinding…mata orang itu gimana?
ya gw jadi inget duh matanya kok gitu..
gitu gimana?
Pembicaraan berhenti ketika tiba tiba ada ketukan di pintu, makin lama makin keras, pintu serasa berguncang, tempat tidur bergoyang goyang, ada bayangan yang masuk kamar itu.
Kami berdua keluar vila nabrak nabrak kayu berbentuk salib sepanjang itu banyak gundukan,
"ini...itu...nisan kayu kuburan sambil teriak tolong……tolong.
Sekian
No comments:
Post a Comment