Ngantuk
Bis yang satu ini memang nikmat sekali. Mass transportasi yang sudah menjadi bagian dari gaya hidup orang kota Jakarta. Bis dengan fasilitas canggih, apalagi dibanding bis tahun 70an yang pengalaman sering kebagian gelantungan di pintu, kalau turun harus ekstra hati hati, "kaki kiri dulu" begitu kondektur alias kenek berteriak setiap ada penumpang turun.
Bis sekarang, duduk, di kursi empuk,sebentar kemudian terasa ngantuk, bisa jadi ketiduran. Apalagi kalo sebelumnya banyak kerjaan, badan penat pengennya istirahat, dapat tempat duduk. Asal jangan mata merem tapi yang dipikirin jadwal abis ini apa, besok apa, semacam to do list. Bikin otak jadi nggak berhenti kerja. Badan jadi tegang yang bikin seluruh tubuh capek, Kalau sudah begini, doa doa semoga pas naik bis ada tempat duduk kosong, duduk dan selonjor sebisanya, kepala menyender. Nikmatnya.
Sayangnya, tidak selalu dapat tempat duduk di bis. Bisa jadi sepanjang perjalanan, dari rute satu ke rute lain, terus harus berdiri. Jarak jauh dan harus berdiri, tangan mencekal gelang gelang yang disediakan untuk pegangan mereka yang berdiri.
Kata orang bijak, walaupun dapat tempat duduk, kalau pikiran galau tetap saja susah tidur. Nasihat orang bijak itu pikiran harus rileks dan santai menghadapi setiap persoalan, kadang perlu dan penting bersandar pada kawan atau sahabat atau teman dekat.
No comments:
Post a Comment