Tuesday, 28 February 2023

Kisah Misteri

 Kisah Misteri

Memang jadi takut merinding bahkan curiga berlebihan kalau sedang bercerita soal yang misteri. Kadang kisah misteri bikin kita penasaran, sebab itu sesuatu yang masih belum jelas, masih teka-teki. Seperti membuka kotak misteri, masih belum terbuka rahasianya. Misalnya mengapa dia terbunuh dan siapa yang membunuh masih merupakan misteri. Apalagi kalau cerita misteri dicampur dengan horor atau cerita yang membuat perasaan ngeri, takut, merinding, bulu kuduk berdiri seolah olah ada orang di belakang kita.
Kawan saya pendaki gunung pernah cerita bahwa dia hanya bertiga dalam satu tenda yang besar, bisa muat 6 orang. Bahkan kalau baca di buku atau keterangan manualnya itu tenda untuk kapasitas 10orang. entah kenapa, malam itu tenda terasa kok penuh banget, seolah olah mereka tidur berdesakan.
"Din...agak sanaan dong tidurnya...gw udah mepet banget di ujung tenda..."
"lah gw juga kayak dipepet mit...Ini ada orang kayak bukan si edi, kok badannya gede banget jadinya kita dipinggir ngerasa terdesak...."
Mit...din...!!! cepet keluar tenda...cepet
Lho itu si edi kok di luar tenda. Edi teriak panggil mamit dan didin berulang ulang. Langsung saja mereka yang ditenda keluar. Di luar Edi meringkuk diam terpaku, "kenapa di?"
Setelah tenang Edi lalu berdiri mengajak pergi sambil cepat cepat.
DI tenda apa siapa saja" tanya edi
"kenapa..hanya gw sama mamit aja kan.."
"Gw tadi liat seperti macan kumbang berkulit hitam legam gede sekali, mata kuning masuk ke tenda kita...terus dua atau tiga macan tutul ikut masuk.."
"Hah...yang bener lo...makanya kok tidak jadi sesek tidur desek-desekan, padahal gw cuma dengan si mamit."
Ayo kita ke kampung bawah aja tidur di rumah kepala kampung. Besok baru ambil barang barangnya.
Kisah lain dari kawanku yang lain, Katanya sewaktu dia di kamar di sebuah home stay di kamar sebelah terdengar suara tangisan pelan sekali, tapi itu tangisan dan rintihan dari kamar sebelah. Lagi suara rintihan, agak keras, dengan sedikit lengkingan, tapi kemudian merinth lagi, lalu diam, sunyi.
Aku tentu saja nggak bisa tidur, tanpa sadar menuggu bunyi yang ada di kamar sebelah. Mungkinkah akan ada suara rintihan dan tangisan lagi dari sebelah? Bantal buat ganjel kepala bantal yang satunya untuk menutupi muka, dan memeluk guling. Cara ini sepertinya membuat aku menjadi aman dan nyaman, sistem pertahanan akan rasa takut yang sudah kupraktekansejak masa kecil.
Cukup lama tidak ada lagi suara di kamar sebelah, lalu ada lagi suara rintihan...akhirnya aku keluar pindah tidur di pos ronda yang banyak orang jaga. Di pos itu semua orang cerita tentang Home stay yang penuh misteri.
"Ceritakan pak..."
"besok pagi saja, saya serem kalo cerita sekarang.."
"Penasaran pak..."
"Besok saja..."
"Ayo dong pak...."
"Itu cerita leluhur saya..pak.."
"Jadi bapa siapa?

No comments:

Post a Comment