Air Condition
Semalam Air Condition atau AC di Kamar 001 terasa dingin sekali. Padahal sudah disetel sampai batas terendah. Saya periksa remote control AC, barangkali ada yang bisa di "akal" in. Ternyata tidak ada. Remote hanya untuk on dan off. Selebihnya ada istilah istilah bahasa mesin pendingin yang terasa asing. Saya tak berani kutak katik, khawatir membuat remote jadi rusak tak terkendali.
Pasrah saja dengan ruang yang kian malam kian dingin. Satu satunya cara adalah dengan manarik selimut yang disediakan penginapan. Lumayan. Dengan selimut jauh mengurangi arus dingin yang mengenai langsung mulai dari jari kaki sampai lutut. Akhirnya tertidur, pasti nyenyak, sebab terbangun sudah jam 5 pagi, berarti empat jam lelap.
Selama berada di kereta juga demikian. AC di gerbong itu dingin, untuk ukuran saya termasuk dingin sekali sebab saya harus melapisi baju yang saya kenakan dengan jaket warna marun yang saya beberapa waktu lalu secara online. Jaket itu memang sengaja dibeli untuk acara tour de Solo.
Bagian kaki tidak terlalu dingin sebab selama di kereta mengenakan celana panjang. Walau tanpa selimut, cukup jaket saja sudah membuat tidur di kereta terasa nyaman.
Akhirnya kami sampai tujuan menjelang sore. Sudah ada yang menjemput. Dengan menyapa semua teman yang sudah berangkat lebih dahulu, kami semua di mobil muat dua belas orang langsung berangkat ke warung bakmi godog yang terkenal di kota ini.
No comments:
Post a Comment