Tika dan Sigid
Mereka dua dan dua anak perempuannya datang ke rumah, pikiran langsung mundur ke awal 2010, beberapa saat peristiwa meletus Merapi. Tim Emerjensi respons dan DRR dari Sumatra Barat bedol desa, langsung berkantor di Jogyakarta, di sebuah penginapan keluarga beberapa kamar untuk tempat kantor sementara sambil mencari kantor yang "asli".
Mereka dua, dan banyak relawan lainnya yang menjadi satu tim tangguh yang bekerja di lereng Merapi di bagian selatan yang masuk di wilayah Magelang. Satu dua orang dari tim melakukan survey mencari lokasi buat gudang penyimpanan barang, satu dua orang mencari orang orang lokal potensial untuk turut memberi pelatihan bersama lembaga swadaya masyarakat Nawakamal yang kesohor seantero jogya dan jawa tengah, juga para penari tujuh gunung di jawa yang bermarkas di sekitaran Muntilan, menyemangati anak anak sambil turut membuat langkah langkah penyelamatan bilamana ada letusan lagi saat mendatang.
Untung saja, hujan terus menerus membersihkan pasir yang menggumpal di atap rumah. Alam menyelamatkan rumah rumah orang desa di lereng gunung yang menumpahkan lahar panas dan dingin, membawa bongkahan batu besar kecil sampai ke jalan raya Magelang Jogyakarta.
Sumbangan beras dan beberapa lauk pauk untuk warga di situ. Menyediakan bahan tempe buatan lokal yang didistribusikan untuk orang orang yang terdampak. Orang di situ seperti juga kebanyakan orang Jawa lainnya, tempe tidak cuma digoreng menjadi lauk, tapi diolah menjadi beraneka ragam, setidaknya di masa emerjensi itu menciptakan cita rasa kreasi berbahan Tempe Pak Ali asal Muntilan.
Memperbaiki sistem irigasi, mengalirkan air dari sumber mata air ke rumah rumah keluarga sekaligus sistem pembuangan air kotor didisain dengan secermat mungkin.
Pekerjaan 6-8 bulan setidaknya memberi penyemangat untuk tetap survive di lereng merapi dengan bantuan pengetahuan, material dan semangat kepada warga lokal penghasil sayur mayur yang bermutu.
Mereka dua yang datang ke rumah malam hari itu bercerita tentang pengalamannya bekerja di sektor emerjensi yang bermanfaat bagi pekejaan emerjensi lainnya di bagian lain di bumi Indonesia yang rentan akan bencana alam seperti gunung meletus, gempa, tsunami.
Jangan lagi ditambah bencana yang bersumber pada konflik politik yang tambah membuat sengsara rakyat. "Life is very short and there's no time, for fussing and fighting my friend.." (diambil dari lirik The Beatles We can Work it Out.
No comments:
Post a Comment