Monday, 20 March 2023

Dongeng

 Dongeng

Kisah fiksi ini sebenarnya tak ada hal baru. Tentang sifat keserakahan manusia akan harta yang berakhir tragis. Begitu kata pembuka dongeng yang terkenal pembuat dongeng, raja dongeng dan walaupun semua yang diceritakan tak ada yang betul, tatapi semua dari anak anak, remaja orangtua lelaki perempuan tekun mendengar.
Kisahnya terjadi di awal abad ke dua puluh di suatu tempat namanya Kalimanggis, desa dan desa desa di sekitarnya yang menjadi daerah perkebunan karet. Beberapa tempat menjadi area persawahan dan ladang untuk lumbung masyarakat di situ.
Di situ hidup keluarga Didin, nama lengkapnya Samsudin, yang beristeri Lili ,nama lengkapnya Liliana. Ada dua anak satu lelaki dan satu perempuan, usia sudah akil balik, perkiraan yang lelaki usia 19tahun dan yang perempuan 17tahun.
Keluarga didin kaya raya, tanah luas seluas mata memandang. Ditanami aneka buah, sayur mayur dan. Sebagian besar hamparan luas sawah. Didin hidup rukun dan damai, Lili mengelola seluruh harta yang menjadi milik keluarga itu.
Suatu hari anak lelakinya yang biasa berada di sawah atau tegalan sampai sore, hari itu pulang lebih awal dengan membawa seorang perempuan cantik. Tak lagi muda remaja tapi cantik, cantiknya mengalahkan dewi dewi kahyangan. Kalau orang setempat kecantikan perempuan itu mengalahkan dewi pringgandani yang cantik jelita menjadi simbol kesuburan tanah Kalimanggis.
Di sini awal mula kisah itu di ceritaakan oleh para tetua adat dan tokoh masyarakat setempat tentang dongeng yang mengandung makna keserakahan ketamakan, benci iri cemburu tapi juga diselipi cinta yang menggelora.
Saking terlalu panjangnya pengantar dongeng, Mamit mendengar cerita tidak sampai habis sudah ketiduran.
Mungkin gambar hitam putih jembatan
Semua tanggapan:
UDewo Anto, Yossy Dewi Aglia dan 24 lainnya

No comments:

Post a Comment