Rumah dan kebudayaan
Rumah bergaya Arsitektur Jawa ada di Cilenungsi, tepatnya di kampung Cilengket. Kurang lebih tiga kilometer dari jalan utama Cileungsi-Jonggol menujuk ke Cikarang. Dulu ke situ hanya menggunakan jalan pemerintah daerah, jalan banyak lubang dan jalanan pasir batu alias sirtu yang jalannya menuju ke daerah atau kota Cikarang. Sekarang ada alternatif jalan lain, yakni jalan utama kompleks Harvest City. Dengan adanya jalan itu akses ke kampung Cilengket menjadi jauh lebih mudah.
Gambar atau foto menunjukkan di latar belakang adalah rumah Joglo, sementara di bagian depan adalah rumah limasan. Dua bentuk rumah sesungguhya sudah banyak di temui baik di tanah Jawa maupun di luar Jawa.
Arsitektur tradisional Jawa ini diminati tidak saja oleh orang jawa, tetapi juga non jawa. Arsitektur eksterior interior Jawa sudah mendunia, seperti hal nya batik, yakni kain dan produk pakaian sudah tersebar di hampir banyak tempat di jawa luar jawa bahkan menjadi pakaian resmi dalam acara resmi dalam dan internasional, Batik sudah menjadi bagian dari puncak puncak kebudayaan di dunia.
Arsitektur Joglo dan Limasan bermula dari Kebudayaan sukubangsa, semakin lama semakin dikenal, kemudian menjadi menjadi kebudayaan daerah dan pada puncaknya menjadi embrio kebudayaan nasional.
Banyak orang meniru pengetahuan dan simbol simbol Jawa, menjadi bagian dari diri individu atau kelompok sosialnya melalui proses sosialisaasi internalisasi dan enkulturasi.
Kebudayaan. Di latar belakang, gaya Joglo, konon merupakan rumah kelas priyayi. Di latar depan, gaya limasan, konon rumah jelata. Apakah itu benar adanya? Bisa ditelusuri lebih lanjut. yang jelas rumah di latar belakang itu milik Pak Sitorus, sementara rumah di latar depan, milik Pak Panggabean.
Rabu 8Maret 2023
No comments:
Post a Comment