Suatu malam Oman ngajak kumpul anggota genknya. Ia menentukan ketemuan
di samping langgar selepas Isha. Semua datang tepat waktu. Kami ngumpul
di gardu ronda. sudah diperkirakan jam segitu belum ada orang yang
nongkrong di gardu ronda.
"Kita harus belajar silat ke pak syukur. supaya genk kita jadi tambah kuat." kata Oman. Semua setuju. memang kepengen punya ilmu dan kagum kehebatan Pak Syukur.
"Cuma mesti tanya dulu ke Pak Syukur apa dia mau terima murid." kata salah satu anggota. Dia tinggal tak jauh dari rumah calon guru silatnya. Jadi lebih tahu kalau murid Pak Syukur sudah banyak.
"Dia punya banyak murid. Mungkin saja tak mau menerima murid lagi." Demikian kata si anggota genk itu. Jadi harus dipastikan Pak Syukur mau terima murid baru."
"Biar saya saja yang tanya ke murid muridnya. Kan deket dari rumah."
Lampu hijau. Pak Syukur bersedia menerima murid baru. Bulat semangat seluruh genk akan datang malam Jumat ke tempat Pak Syukur. Langsung ke tempat latihan di lapangan sepakbola.
"Kita harus belajar silat ke pak syukur. supaya genk kita jadi tambah kuat." kata Oman. Semua setuju. memang kepengen punya ilmu dan kagum kehebatan Pak Syukur.
"Cuma mesti tanya dulu ke Pak Syukur apa dia mau terima murid." kata salah satu anggota. Dia tinggal tak jauh dari rumah calon guru silatnya. Jadi lebih tahu kalau murid Pak Syukur sudah banyak.
"Dia punya banyak murid. Mungkin saja tak mau menerima murid lagi." Demikian kata si anggota genk itu. Jadi harus dipastikan Pak Syukur mau terima murid baru."
"Biar saya saja yang tanya ke murid muridnya. Kan deket dari rumah."
Lampu hijau. Pak Syukur bersedia menerima murid baru. Bulat semangat seluruh genk akan datang malam Jumat ke tempat Pak Syukur. Langsung ke tempat latihan di lapangan sepakbola.
No comments:
Post a Comment