Friday, 10 May 2019

Penguburan Perempuan

Upacara penguburan perempuan fam Omaleng, tidak seperti bayangan kami. Bakalan ada laki perempuan dengan muka coreng moreng, menari sana sani, berteriak-teriak seperti memanggil roh leluhur. Tidak. Tidak demikian. Tidak seperti di foto-foto, filem, video tentang masyarakat primitive yang pernah dibuat. Semua berlangsung biasa saja, seperti layaknya sebuah peristiwa kedukaan. Hal yang paling nampak adalah tangisan, ungkapan perasaan sedih dari kerabat-kerabat almarhum terutama yang mengenalnya secara dekat. Hal yang menarik bagi saya adalah ketika menentukan waktu penguburan.

Penentuan hari penguburan melalui sebuah proses tawar menawar yang ketat. Walaupun fam Omaleng adalah tuan rumah dalam peristiwa ritual kematian dan penguburan, tetapi omaleng tidak menentukan seluruh proses itu. Omaleng harus menyampaikan rencananya dan minta pendapat kepada kelompok Jangkup dan kelompok Jenampa atas rencana itu. Kenapa? Perempuan yang meninggal itu adalah fam Jenampa ketika masih gadis. Lalu kenapa juga dibicarakan di depan fam Jangkup? Sebab ibu dari perempuan yang meninggal itu fam Jangkup.

Rencana itu disampaikan di depan semua kerabat almarhum yang bertalian secara keturunan dan perkawinan.  dalam hitungan jam setidaknya semua perwakilan kerabat tali temali dari keturunan dan perkawinan sudah berkumpul di lapangan untuk menentukan hari penguburan. Seorang setengah baya fam Jangkup dan pendeta yang juga fam Jangkup berpidato secara bergantian di lapangan di depan Itongoi, disaksikan oleh seluruh kerabat yang membentuk setengah lingkaran. Dua orang tokoh senior Jangkup berharap agar jenazah segera dikubur. “kami dari pihak Jangkup sudah diberitahu sejak almarhum sakit, kami sudah melihat keadaan almarhum, kami sudah berdoa ketika almarhum sakit tidur di Itongoi. Karenanya kami berharap agar almarhum segera dikubur tanpa perlu menunggu sehari lagi. Demikian inti pidato yang dinyatakan oleh pihak Jangkup. Hal lain dinyatakan juga oleh mereka berdua bahwa semakin cepat dikubur maka semua kerabat dapat langsung kembali ke tempat tinggalnya masing-masing.

No comments:

Post a Comment