Wednesday, 5 September 2018

Tujuan Wisata Iban


Menjadikan Sui Utik sebagai daerah wisata adalah pilihan bagi masyarakat Iban di situ. Lingkungannya, hutannya, rumahnya, kampungnya, aktifitasnya, semuanya bisa menjadi tontonan yang unik dan menarik bagi wisatawan. Banyak “orang luar” tahu bahwa Iban di Hulu Kapuas sudah dikenal semenjak dulu. Banyak orang malahan penasaran seperti apa Iban sebenarnya? Apakah benar mereka unik? Benarkah mereka berbeda dengan masyarakat pada umumnya. Justru rasa ingin tahu orang luar menjadi inspirasi penduduk di sini untuk menggelar tontonan hal yang unik.
Edmundus, anak muda Iban yang tinggal di Betang (rumah panjang), sudah meyakini rasa ingin tahu orang luar atas kampong halamannya. Ia bangga menjadi bagian dari masyarakat Iban-Utik yang dengan tegas menolak pembalakan kayu di hutan mereka. Terakhir dikabarkan bahwa mereka juga menolak hutannya diubah menjadi kebun sawit. Kisah-kisah itu diceritakan berulang-ulang.Kepada wisatawan dan juga kepada generasi muda. Barangkali itu membuat mereka makin lama makin tebal kepercayaan atas kekuatan sendiri. Barangkali terpikir dari kalangan generasi muda sekarang. Leluhurnya berani berdikari, jadi tidak menebalkan semangatnya untuk tetap berdikari dan bahkan lebih dari itu.
Edmundus mulai menggagas dengan membawa wisatawan masuk ke Sungai Utik. Wisatawan live in di kampong itu beberapa hari, menikmati makan minum tontonan aktifitas harian orang Iban. Tidak ada yang kecewa dengan fasilitas yang menurut standarnya sangat minimal. Wisatawan itu justru tidak suka kalau harus menginap terpisah dari Betang atau rumah panjang mereka. Pengalamannya itu menyimpulkan bahwa peran pemerintah daerah adalah memastikan ada listrik 24jam dan akses internet daerah ini.

No comments:

Post a Comment