Wednesday, 29 August 2018

TRI AZIMAT




Tri Azimat. Rasa, Resik dan Ramah. Pedoman bisnis kuliner Wartegnya Abdul Madjid atau dikenal sebagai “Bang Dul”. Tri atau tiga pedoman itu bukan gagasan baru. Setiap orang yang mau usaha kuliner mesti perhatikan itu. Pak Madjid juga mengakui itu bukan gagasan orisinal nya. Bahwa gagasan itu ampuh sudah terbukti. “Lebih dari delapan tahun saya terapkan Tri Azimat, anak anak sudah tamat universitas, rumah di kampong sudah jauh lebih baik, dan banyak lainnya. “Dari Warteg hidup saya menjadi lebih baik.” 

Warteg adalah warung makanan untuk golongan menengah bawah. Ini disadari oleh Bang Dul, dan tetap dipertahankan. Harga makanan harus bisa dijangkau segmen itu. Ia membuat variasi menu yang khas Warteg tapi juga ramah lidah anekaragam etnis. “Makanan saya setidaknya harus sesuai dengan lidah etnis etnis di Jawa dan Sumatra” . Ia secara khusus menyajikan rending, sayur nangka dan daun singkong untuk menjangkau orang Minang dan Sumatra. Masakan Jawa, direpresentasikan gaya Warteg yang kebanyakan cita rasa Jawa. Soal harga, kalkulasinya sangat teliti. Sop iga yang dijualnya tidak boleh lebih dari harga 25 ribu. Hasil pengamatan dan pengalaman Bang Dul, lebih dari harga itu tidak laku.

Disain Warteg harus tetap dipertahankan. Walaupun etalase warung Padang lebih indah, tetapi tidak boleh mengubah Wartegnya seperti warung padang. Akan terjadi kebingungan konsumen. Jangan sampai Wartegnya disangka warung padang. Konsumennya akan pindah Warteg lainnya. Warteg punya konsumen sendiri. Seperti juga warung padang. Ia kagum dengan terobosan Kharisma Bahari. Salah satu Warteg terkenal di Jabodetabek. Pencetusnya membuat Warteg bersih, pembayaran bisa nontunai, order online dan membuat system franchise.  Sudah ratusan Warteg ini di Jabodetabek.

Bang Dul, suka dengan trobosan ide itu, tapi tidak mau ikutan join. Dengan dananya ia masih sanggup mengelola Warteg sendiri daripada harus system bagi hasil. Ia setuju bahwa gambaran Warteg kumuh harus dikikis. “suatu saat saya akan pakai cara pembayaran yang lebih mudah” Kata Bang Dul. Ia percaya, makin lama makin ada perubahan dalam Rasa, Resik dan Ramah di Warteg.

No comments:

Post a Comment