Di tepi Gapura Pesarean Raja Raja Mataram dan keluarganya. Variasi makanan jauh lebih banyak dari yang terlihat di foto. Minggu pagi biasanya tempat ngumpul penggemar sepeda onthel
Imogiri
Minggu pagi adalah kawasan bermain
dan olahraga. Anak anak main tali, naik tangga sambil berlari, berlompat lompat,
duduk ngobrol santai menghirup udara segar. 346 anaktangga kemiringan 45 derajat
dari gapura masuk sampai makam Keluarga Kesultanan Yogyakarta dan Kesunanan
Surakarta.
Kawasan pemakaman Raja Jawa dan
keluarganya dibangun oleh Sultan Agung. Raja Mataram yang menyatukan wilayah Jawa, pengubah kalender
Hindu menjadi Islam dan menetapkan 1 Syuro sebagai tahun baru Islam. Di
Yogyakarta 1 Syuro dirayakan dengan tradisi memandikan pusaka dan kirab
keliling benten keraton yang diikuti ribuan orang sambil membisu. “Topo Mbisu Mubeng
Beteng"
Luar biasa. Angkringan jadi pusat informasi. “ Mas bisnis
tekek?” orang tengah baya membuka percakapan di angkringan dekat Taman Sari
Jogyakarta. Wah orang ini kok mengira saya saudagar. “nggak pak…saya wisatawan.”
Dia lalu buka percakapan, menceritakan ada dua orang Malaysia bawa uang dua
koper cari Tekek. Katanya Tekek itu mahal harganya. Warna kuning paling mahal. “Milyaran
mas…Saya tahu karena saya sopir yang anter dua orang Malaysia itu.” Sambil
minum teh manis hangat, dia lanjut dengan ceritanya. Sudah lebih dari seminggu ia mengantar warga
Malaysia itu mulai dari Jogyakarta ke Banyuwangi, Situbondo, Kediri, Madiun, kota
lainnya di Jawa Timur yang menurut info menjual Tekek. “Apa manfaatnya tekek
itu Pak?” Dia geleng kepala “Nggak tau mas. Saya juga heran tekek kok mau
dibeli harga milyaran. “ Tak lama dia izin untuk jemput bos nya. Saya pun
starter sepeda motor meninggalkan angkringan.